Rabu, 01 November 2017

MEMBUAT FILM KARTUN

Film kantun ?  siapa yang tidak pernah nonton sama sekali ? saya rasa hampir dari kita semua pasti menyukai dan pernah penonton film kartun. Saya saja yang sudah berkeluarga masih termasuk penikmat film film kartun terutama anime. Namun ya, anggapan bahwa film kartun adalah konsumsi anak anak sampai sekarang masih melekat di benak beberapa orang terutama yang sudah dewasa. Tapi mari kita jujur pada diri sendiri dimana sebenarnya sah-sah saja mencari hiburan dan mengisi waktu dengan menjadikan kartun sebagai sarananya. Toh bila kita mengenyampingkan pendapat/pandangan negatif beberapa orang, film kartun termasuk berada di jalur hal yang positif, terkecuali untuk jenis jenis tertentu. Tidak dipungkiri film kartun terutama yang berasal dari "Jepang" memang sudah termasuk yang dijadikan sarana dari hal-hal yang berbau "porno", dimana kata "HENTAI" mungkin sudah bukan hal yang asing bagi kita sekarang.
Tapi mari kesampingkan dulu hal hal diatas. Pernah terfikir membuat film kartun sendiri? dulu mungkin ini seperti "mimpi" terutama bagi anak anak yang tidak bisa membayangkan seperti apa sebenarnya proses pembuatan film film kartun yang selama ini mereka nikmati. Namun di zaman "now" ini bukan lagi hal yang asing, bahkan mungkin sudah bukan lagi hal yang istimewa. Perkembangan zaman telah membuat berbagai informasi dan sarana-sarana menjadi lebih mudah diakses. Tinggal minat dan keseriusan yang menjadi tolak ukur apakah keinginan keinginan tadi hanya menjadi sebatas mimpi atau terealisasi.
Bagi saya sendiri, mimpi ini sedikit terbuka ketika menginjak bangku perkuliahan. Jurusan informatika yang notabene pasti berkaitan dengan komputer mulai membuat saya kembali terpikir untuk membuat sendiri film kartun dan juga game, dua hal yang sangat saya gemari. Namun memang pada kenyataannya hal hal tersebut mungkin tidak diajarkan dan menjadi bagian dari kurikulum pendidikan, walau mungkin ada juga kampus kampus yang menerapkannya. Fakta tersebut membuat saya mau tidak mau harus belajar dan mencari informasi sendiri via internet, tentunya dengan materi dan teknik yang masih ringan untuk saya yang pemula. Lewat browsing akhirnya saya temukan salah satu teknik pembuatan anime yang tergolong ringan, dengan metode layers (membuat beberapa gambar yang akhirnya digabungkan menjadi satu video). Memang dikala kartun telah memasuki zaman 3D, teknik ini mungkin dianggap "Kuno", padahal sebagian besar kartun zaman sekarang masih menggunakan teknik ini.
(Kartun yang saya buat ketika awal masa masa kuliah tahun 2007 ternyata masih tersimpan di file file lama, mohon di maklumi dan semoga tidak membuat muntah dan sakit mata)

Saya tahu tidak ada yang instan, semua harus dimulai dari niat dan usaha tanpa kenal lelah. Dan mungkin inilah yang menjadi kelemahan dalam mewujudkan impian masa kanak-kanak saya. Optimis dan semangat di awal perlahan-lahan memudar, terutama setelah menghadapi kenyataan dimana setelah bekerja selama 5 hari membuat 100 lebih layers untuk menghasilkan kartun jelek berdurasi "1 menit",pada akhirnya membuat saya berfikir................ membuat kartun tidak mudah, terutama bila mengerjakannya sendirian.
Namun hal ini tidak menghapus kecintaan saya terhadap kartun/anime, jadi bagi teman teman yang mungkin juga punya impian seperti saya......... jangan menyerah. Kemajuan zaman pada akhirnya akan semakin mempermudah segalanya, dan hal-hal yang dulu hanya sebatas impian, mungkin pada akhirnya akan menjadi sesuatu yang bahkan tidak lagi terpikirkan..........saking mudahnya.